Kopi Arabica hasil petani Sumatera Barat berhasil menembus pasar ekspor di lima negara. Menurut Kepala Dinas Perkebunan, Fajaruddin, dari luas lahan kopi arabica 20.754 hektare yang tersebar di tujuh kabupaten/kota, Sumbar mampu mengekspor tujuh ton pertahunnya.
"Negara-negara yang telah kita kirim kopi arabica antara lain Australia, Italia, Thailand, Norwegia, dan China," katanya saat menyampaikan laporan acara Festival Original Kopi di Korem 032 Wirabraja, Padang, Rabu (18/3)
Tujuh kabupaten/kota di Sumbar yang menjadi penghasil komoditi yakni Kabupaten Solok Selatan, Solok, Tanah Datar, Agam, Pasaman, Pasaman Barat, dan Kabupaten Limapuluh Kota. Selain di ekspor ke negara lain, kopi arabica juga telah dipasarkan di beberapa provinsi dalam negeri di antaranya Jogjakarta, Bandung, dan Jakarta.
"Di sana kopi asal Sumbar lebih banyak peminatnya, karena dijual melalui cafe-cafe oleh pelaku usaha," tambahnya.
Menurutnya, ke depan ekspor kopi arabica ke luar negeri akan ditingkatkan dari 7 ton hingga 9,5 ton.
Potensi besar yang dimiliki tersebut karena cuaca yang sangat mendukung untuk perkebunan kopi di Sumatera Barat. "Bimbingan dan penyuluhan sering kita lakukan untuk memberikan pemahaman mengenai masa panen kopi yang baik, karena kualitas kopi yang baik ditentukan oleh prapanen dan pasca panennya.
Eight Coffee akan mendukung pengenalan kopi Sumatera Barat pada tingkat Nasional, khususnya yang berasal dari wilayah Solok Surian dengan menjajaki kerjasama kemitraan dengan Gabungan Kelompok Tani Kopi dari wilayah tersebut.